Perubahan Visa dan Persatuan Melawan Agresi China: Poin-poin Penting KTT ASEAN

Para pemimpin Asia Tenggara dan Australia pada hari Rabu memperingatkan melawan tindakan yang “membahayakan perdamaian” di Laut China Selatan, menyusul ketegangan antara Beijing dan Filipina di wilayah perairan yang diperebutkan tersebut.

Australia ASEAN

Members of ASEAN pose for a family photo during the Association of Southeast Asian Nations, ASEAN-Australia Special Summit in Melbourne, Australia, Tuesday, March 5, 2024. Source: AP / Hamish Blair/AP/AAP Photos

Poin Utama
  • Perdana Menteri Anthony Albanese menjamu sembilan pemimpin dunia ASEAN dan ratusan delegasi di Melbourne.
  • Mr Albanese mengatakan nasib Australia lebih tertuju pada Asia Tenggara dibandingkan wilayah lain di dunia dan dia prihatin dengan perilaku yang mengganggu stabilitas di Laut China Selatan.
  • Para pemimpin ASEAN mendukung deklarasi yang menekankan perlunya menjaga perdamaian di jalur pelayaran.
Negara-negara Asia Tenggara akan berdiri bersama dan bersama Australia melawan pengaruh dan agresi China.

Demikian salah satu pesan yang disampaikan pada KTT Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada hari terakhir pertemuannya, yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Anthony Albanese di Melbourne.

Komitmen Australia untuk meningkatkan akses visa di kawasan ini dan dana investasi sebesar $2 miliar merupakan salah satu pengumuman penting dalam KTT tersebut.

“Kami berjuang untuk mewujudkan kawasan dimana perbedaan dikelola melalui dialog yang saling menghormati, bukan ancaman atau penggunaan kekerasan,” kata para pemimpin dalam pernyataan bersama.

“Kami menegaskan kembali komitmen kuat kami untuk bekerja sama mengatasi tantangan bersama, menegakkan arsitektur regional berbasis aturan berdasarkan kepatuhan terhadap hukum internasional, dan membentuk masa depan kolektif kawasan kita.”

Pendekatan ASEAN atas isu Laut China Selatan

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengakui perbedaan pandangan diantara para pemimpin mengenai cara terbaik menghadapi agresi China di Laut China Selatan, namun mengatakan para pemimpin ASEAN bersatu dalam hal stabilitas.

“Daripada memikirkan apa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi, kita harus fokus pada apa yang ingin kita lindungi, apa yang ingin kita pastikan, apa yang ingin kita jamin untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran,” ungkapnya kepada ABC TV pada hari Rabu.

China dan Filipina terlibat dalam ketegangan tahun lalu ketika kapal-kapal China mengejar dan mengepung kapal-kapal Filipina di bagian Laut China Selatan yang diklaim oleh beberapa negara namun saat ini berada di bawah kuasa Filipina.

China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut berdasarkan apa yang disebut “sembilan garis putus-putus”.

Pengadilan internasional memutuskan pada tahun 2016 bahwa jalur tersebut tidak memberikan dasar hukum bagi klaim China, namun Beijing mengabaikan keputusan tersebut dan terus bersikeras pada legitimasi jalur tersebut.

Perselisihan mengenai wilayah tersebut berkembang dalam beberapa hari terakhir, dimana seorang pejabat Filipina mengklaim bahwa empat awak penjaga pantai terluka ketika sebuah kapal China menggunakan meriam air dan manuver berbahaya.

“Saya sangat prihatin dan Australia prihatin atas perilaku tidak aman dan mengganggu stabilitas di Laut China Selatan,” kata Mr Albanese kepada wartawan pada hari Rabu.

“Hal ini berbahaya dan menimbulkan risiko salah perhitungan, yang kemudian dapat menyebabkan eskalasi.”

Pernyataan bersama para pemimpin ASEAN mengakui “manfaat dari menjadikan Laut China Selatan sebagai lautan untuk perdamaian, stabilitas dan kemakmuran.”

“Kami mendorong semua negara untuk menghindari tindakan sepihak yang membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan ini.”

Pernyataan tersebut juga meluas ke luar wilayah tersebut, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan jangka panjang di Gaza, pembebasan sandera sipil dan mengecam serangan terhadap warga sipil.

Perubahan visa

Mengikuti rekomendasi dari laporan 'Invested: Southeast Asia Economic Strategy to 2040' tahun lalu, pemerintah Australia akan meningkatkan akses visa bagi sebagian warga Asia Tenggara.

Business Visitor Visa akan diperpanjang dari tiga menjadi lima tahun dan jalur frequent traveller akan diperkenalkan, yang memberikan visa 10 tahun bagi negara-negara Anggota ASEAN yang memenuhi syarat.

Transisi energi

Beberapa tujuan ASEAN berfokus pada transisi kawasan ini agar lebih mengandalkan energi ramah lingkungan, sehingga memerlukan bantuan Australia sebagai eksportir utama bahan bakar fosil dan energi terbarukan.

Australia mengumumkan Paket Kerjasama Energi untuk mendukung kebijakan dan perencanaan energi regional yang dipimpin oleh ASEAN, yang kepetingannya diakui oleh para pemimpin ASEAN.
Two men in brown shirts hold koalas and a man in a navy suit pats them
Prime Minister Anthony Albanese with koalas at the Leaders retreat during the 2024 ASEAN-Australia Special Summit. Source: AAP / David Crosling
“Kami menyambut baik komitmen Australia untuk membangun sektor energi ramah lingkungan yang berketahanan dan membuka perdagangan, lapangan kerja, dan investasi ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk memperdalam keterlibatan bisnis dalam ekonomi ramah lingkungan,” jelas mereka dalam sebuah pernyataan.

Diumumkan juga program khusus untuk Iklim dan Energi Bersih senilai $10 juta sebagai bagian dari Dana Kemitraan Pemerintah-ke-Pemerintah Asia Tenggara yang diumumkan pada tahun 2023, yang bertujuan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Inisiatif pendidikan

Australia mengumumkan akan mendanai 75 beasiswa, beberapa diantaranya didanai bersama dengan universitas-universitas Australia, dan 55 beasiswa bagi para pemimpin baru di kawasan ini.

Selain itu, pemerintah akan mendirikan ASEAN-Australia Centre di Canberra, dengan fokus pada penguatan hubungan bisnis, pendidikan, budaya dan komunitas.

Paket tersebut mencakup pelatihan bahasa Inggris di Timor Leste di saat negara kecil tersebut berupaya untuk bergabung dengan blok regional utama serta beasiswa baru bagi para pemimpin baru untuk belajar di Australia.

Laporan tambahan oleh Australian Associated Press.


Dengarkan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.

Share
Published 7 March 2024 10:59am
By Madeleine Wedesweiler
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends