Australia Barat (Western Australia/WA) dikenal karena pertambangannya dan merupakan rumah bagi beberapa perusahaan terbesar Australia. Tetapi usaha kecil adalah pendorong utama pertumbuhan masa depan dari negara bagian itu, dengan sebanyak 97% dari semua bisnis yang ada di WA tergolong kecil.
Dalam beberapa tahun terakhir, WA telah berada di jalur pemulihan yang lambat dan mantap, tetapi banyak pemilik restoran masih merasakan dampak perlambatan ekonomi di Perth.
Restoran Indonesia, Manise Indonesian Eating House telah menyajikan hidangan Asia otentik selama hampir dua dasawarsa dan secara langsung telah mengalami perubahan yang terjadi.
"Kami aslinya dari Ambon, Ibu dan Ayah memulai usaha restoran ini di tahun 2000. Kami ingin menggabungkan cita rasa terbaik dari Indonesia dengan hasil bumi terbaik dari Australia," papar pemilik Manise, Joana Sirliem.
Sejak mengambil alih usaha rumah makan ini, Joana bersama suaminya telah mengubah menu untuk bisa memasukkan variasi masakan Indonesia yang lebih luas.
"Pertambangan Australia Barat kini sudah tidak ada lagi," kata Joana.
"Masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka, dan saya pikir ada lebih banyak restoran Indonesia yang buka di Perth".
"Target pasar sekarang berbeda dibandingkan dengan saat Ibu dan Ayah saya dulu. Khususnya dengan banyak orang Australia yang terbang ke Bali. Masyarakat kini lebih terbiasa dengan makanan Indonesia."
Keluarga Joana bermigrasi dari pulau kecil Ambon di Indonesia 20 tahun yang lalu. Kota yang terkenal karena campuran rempah-rempah dan pantainya yang tak terjamah. Namun kota itu memiliki masa lalu yang kelam.

Manise's Eastern Indonesian cuisine (supplied) Source: Supplied
Pada tahun 1990an terjadi kerusuhan agama di wilayah tersebut, mengakibatkan ribuan orang tewas dan setengah juta lainnya kehilangan tempat tinggal.
Orangtua Joana terpaksa meninggalkan rumah mereka dan pindah ke Australia.
Mengikuti jejak karir dengan keahlian yang sudah dikuasai, orangtua Joana masuk ke industri makanan di Australia.
"Ayah mengatur rumah makan, Ibu memasak makanannya, ungkap Joana.
"Tiga tahun yang lalu kami mengambil alih usaha ini, suami saya adalah seorang koki komersil berkualifikasi sehingga kami bisa menerima tantangan ini."
Seperti halnya para pemilik usaha kecil lainnya, Joana selalu mencari cara baru untuk mendatangkan pemasukan tambahan.
"Kami berpikir untuk mengemas saus, dan semoga saja bisa diperkenalkan pada masyarakat WA dan juga nasional".
Untuk saat ini, mereka berharap bisa terus menyajikan cita rasa Indonesia kepada masyarakat Perth.
"Meski perekonomian naik turun, kami masih di sini."