'Siap Bepergian': Saran Perjalanan Terkini dari Pemerintah Australia

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan situasi perjalanan internasional kini lebih kompleks dikarenakan kasus COVID-19 dan cacar monyet yang meningkat secara global.

AUSTRALIA-SYDNEY-COVID-19-BORDER REOPENING

Passengers at Sydney Airport in Australia. (file) Credit: Xinhua News Agency/Xinhua News Agency via Getty Ima

Poin utama
  • Warga Australia yang tidak divaksinasi "sangat tidak disarankan" untuk bepergian: Departemen Luar Negeri dan Perdagangan
  • Wakil Kepala Dinas Kesehatan Michael Kidd meminta warga Australia untuk "memiliki rencana darurat"
  • ATAGI merekomendasikan dua dosis vaksin cacar monyet untuk kelompok tertentu, 4-6 minggu sebelum perjalanan mereka
Warga Melbourne, Nisha Antil, berencana untuk melakukan perjalanan ke India bersama keluarganya pada bulan September.

Tetapi dia khawatir perjalanannya mungkin tidak berjalan sesuai rencana ditengah wabah COVID-19 dan cacar monyet.

Kekhawatirannya berdasar pada keputusan Australia untuk melarang perjalanan dengan India dan negara-negara lain selama puncak pandemi COVID-19 dua tahun lalu. Suaminya terdampar di India karena penutupan perbatasan.

"Aspek yang paling mengkhawatirkan adalah terjebak karena larangan perjalanan atau masalah transit dalam penerbangan antara India dan Australia," kata Ms Antil, ibu dari dua anak.

saat ini untuk warga Australia yang bepergian ke India adalah "berhati-hati tingkat tinggi" karena pembatasan COVID-19, termasuk penguncian lokal dan jam malam, dapat diberlakukan dengan pemberitahuan yang singkat.
Nisha.jpeg
Nisha Antil and her family Credit: Nisha Antil
Seorang juru bicara di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan kepada SBS bahwa perjalanan selalu memiliki risiko.

"Situasi perjalanan internasional sekarang lebih kompleks. Kami sangat mendorong warga Australia untuk siap bepergian dan (tetap) mengikuti informasi lengkap tentang semua aspek perjalanan mereka," kata juru bicara itu.

Jadi, apa yang dimaksud dengan 'siap bepergian'?

1. Cari tahu tentang tujuan Anda

Warga Australia dapat menggunakan , satu aplikasi milik pemerintah yang menyediakan saran perjalanan terkini, untuk memahami persyaratan dan risiko yang mereka hadapi di 178 destinasi.

Informasi terkait akses konsuler juga tersedia di portal itu.

Para pelancong yang baru datang dapat memeriksa ketentuan perbatasan dan persyaratan setempat sebelum datang ke Australia.

Konten Smartraveller tersedia dalam bahasa Inggris, Thailand, Indonesia, Arab, Vietnam, serta Cina Sederhana dan Tradisional.

2. Ikuti syarat vaksinasi

Warga negara Australia, penduduk tetap, dan pengunjung internasional yang tidak divaksinasi dapat meninggalkan Australia kapan saja.

Namun, beberapa negara masih memerlukan sertifikat vaksinasi COVID-19 sebelum kedatangan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan warga Australia yang tidak divaksinasi COVID-19 "sangat tidak disarankan untuk bepergian ke luar negeri karena risiko kesehatan."

3. Miliki rencana darurat

Wakil Kepala Dinas Kesehatan Australia, Michael Kidd, mendorong warga Australia untuk "memiliki rencana darurat" jika mereka kemudian tidak sehat dan harus mengisolasi diri di luar negeri.

"Penting bagi semua warga Australia untuk mengikuti aturan kesehatan masyarakat setempat dan sarannya," ujar Profesor Kidd.
It may be more sensible to travel to a few locations rather than different places every day in case you become unwell and have your travel plan disrupted.
4. Miliki asuransi perjalanan

Pelancong disarankan untuk memeriksa apakah asuransi perjalanan mereka mencakup perlindungan kesehatan untuk COVID-19 dan gangguan perjalanan terkait.

telah bermitra dengan CHOICE untuk menyediakan panduan bagi warga Australia dalam membeli asuransi perjalanan.

Bagaimana dengan cacar monyet?

Meningkatnya jumlah kasus cacar monyet/monkeypox (MPX) mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyatakannya sebagai pandemi global pada 23 Juli.

Sejak 1 Januari, 83 negara telah melaporkan lebih dari 23.000 kasus yang terkonfirmasi di laboratorium dan delapan kematian. Australia telah mendeteksi setidaknya 58 kasus MPX, sebagian besar pada pelancong yang baru kembali.

Seorang juru bicara di Departemen Kesehatan dan Perawatan Lansia mengatakan kepada SBS bahwa warga Australia harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi MPX jika mereka bepergian atau kembali dari negara-negara dimana kasus telah terdeteksi.

"Mereka didesak untuk mencari bantuan medis jika mereka mengira mereka mungkin telah terpapar virus," kata juru bicara itu.

Haruskah Anda menerima vaksin MPX sebelum bepergian ke luar negeri?

Data WHO menunjukkan 98 persen kasus MPX terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan pria.

Dan persediaan vaksin cacar generasi kedua ACAM-2000 saat ini tidak seefektif itu dalam melawan MPX. Vaksin ini juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan HIV.
Australia telah mengamankan pasokan vaksin JYNNEOS generasi ketiga yang jauh lebih aman. Mereka yang termasuk kelompok rentan bisa mendapatkan vaksin ini paling cepat minggu depan.

Kelompok Penasihat Teknis Australia tentang Imunisasi (ATAGI) mengatakan JYNNEOS diberikan dalam jadwal dua dosis melalui injeksi subkutan (di bawah kulit) dengan rentang waktu setidaknya 28 hari.

Vaksin ini aman digunakan pada orang dengan gangguan kekebalan, dan pada anak-anak atau selama kehamilan setelah dilakukan penilaian risiko-manfaat, kata ATAGI.

Saat ini ATAGI menyarankan JYNNEOS bagi:

1. Siapa pun yang dikategorikan oleh otoritas kesehatan masyarakat sebagai kontak monkeypox berisiko tinggi dalam 14 hari terakhir

2. Gay, biseksual dan pria lain yang berhubungan seksual dengan pria.

3. Pekerja seks, terutama yang kliennya termasuk dalam kategori berisiko tinggi

4. Siapa pun dalam kategori risiko di atas yang berencana melakukan perjalanan ke negara yang mengalami wabah yang signifikan, dimana vaksinasi direkomendasikan dilakukan 4-6 minggu sebelum keberangkatan.

5. Penyedia imunisasi yang memberikan vaksin cacar ACAM2000.

SBS berkomitmen untuk menyediakan pembaruan informasi COVID-19 bagi komunitas multikultural dan multibahasa Australia. Tetaplah aman dan mengikuti informasi dengan secara teratur mengunjungi .


Dengarkan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.

Share
Published 23 August 2022 1:11pm
By Yumi Oba
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends