Menteri Kesehatan Greg Hunt menggambarkan penundaan rencana pembukaan kembali perbatasan internasional Australia hingga 15 Desember sebagai "jeda", ditengah berlanjutnya ketidakpastian atas keparahan varian COVID-19 Omicron.
Sekitar 200.000 pekerja dan pelajar diharapkan akan mulai tiba di Australia mulai Rabu, tetapi batas waktu itu sekarang telah ditinjau kembali dan ditangguhkan setidaknya dua minggu.
Pembukaan kembali untuk pelancong dari Jepang dan Korea Selatan yang telah divaksinasi penuh juga akan dihentikan sementara hingga 15 Desember.
Pada hari Selasa, Mr Hunt mengatakan bahwa penundaan ini akan memberi waktu bagi otoritas kesehatan untuk menilai varian Omicron ini lebih lanjut.
"Kita melakukan ini karena sikap sangat berhati-hati, tetapi pandangan kita adalah bahwa meskipun ini merupakan varian yang baru bermunculan, varian ini masih dapat diatasi," katanya kepada wartawan.
"Semua langkah ini dilakukan dengan anggapan bahwa kita akan membuka kembali mulai 15 Desember, tetapi saran kesehatan akan selalu memandu pengambilan keputusan ini."
Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan untuk membuka perbatasan pada hari Rabu bagi pelajar, pekerja terampil dan pemegang visa kemanusiaan yang telah divaksinasi penuh.
Otoritas kesehatan telah mengidentifikasi lima kasus baru dari varian Omicron di Australia.
Pemerintah federal telah menghentikan penerbangan dari sembilan negara di wilayah Selatan Afrika dan memberlakukan persyaratan karantina bagi siapa saja yang baru-baru ini memasuki Australia dari wilayah-wilayah tersebut.
Semua kedatangan internasional juga harus melakukan isoman (isolasi mandiri) selama 72 jam setelah mendarat di NSW, Victoria dan ACT.
Di negara bagian lain, diperlukan karantina terkelola selama 14 hari, dan pengaturan jumlah batasan pelancong diberlakukan.
Kabinet nasional melakukan pertemuan pada hari Selasa sore untuk membahas kekhawatiran yang ditimbulkan oleh varian baru tersebut serta langkah-langkah yang saat ini ada untuk mengurangi penyebarannya di Australia.
More to come.