Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos mengatakan dia tidak tahu penjaga keamanan digunakan dalam program karantina hotel untuk orang yang datang dari luar negeri sampai pecahnya wabah virus corona pada pekerja pertengahan Mei.
Dalam pengajuan tertulis untuk penyelidikan terhadap karantina hotel, menteri kesehatan menjauhkan dirinya dari keputusan yang menentukan untuk menggunakan penjaga daripada polisi atau anggota Australian Defence Force (ADF).
"Saya bukan bagian dari proses pengambilan keputusan untuk menggunakan kontraktor keamanan swasta sebagai bagian dari program karantina hotel [HQP]," sebut pernyataan Mikakos.
Dia mengatakan pertama kali menyadari keputusan itu setelah pecahnya wabah diantara penjaga keamanan dan staf hotel Rydges di Swanston pada pertengahan Mei.
Sekitar 9 dari 10 kasus gelombang kedua virus corona di Victoria dapat ditelusuri ulang ke wabah di hotel karantina.
Penyelidikan sebelumnya memperdengarkan penjaga di hotel memakai peralatan pelindung pribadi secara salah dan tidak memperhatian kriteria jarak sosial.
Mereka juga diminta untuk membersihkan kamar mandi dan area yang digunakan oleh tamu positif COVID.
Mikakos mengatakan dia tidak terlibat dalam menyusun program itu dan juga tidak diminta pendapatnya.
"Sebagai menteri kesehatan... apakah Anda sadar harusnya Anda diminta pendapat tentang hal ini?" tanya Ben Ihle, penasihat yang membantu penyelidikan.
"Kalau berguna melihat ke belakang, harusnya sangat bagus kalau itu terjadi," kata Mikakos.
"Setidaknya Anda setuju kalau akan lebih baik jika Anda diberitahu mengenai hal ini?" tanya Ihle.
"Ya, saya setuju," kata Mikakos.
Wabah kedua merebak di Stamford Plaza pada Juni, yang bisa dihubungkan dengan 9 persen kasus gelombang kedua.
Pada saat wabah kedua merebak, Mikakos mengatakan dia mulai menekan untuk mengeluarkan penjaga keamanan dari program karantina hotel.
Penyelidikan sebelumnya memperdengarkan Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia (DHHS) yang dipimpin Mikakos adalah "lembaga pengendali" untuk respons pandemi.
Tapi Departemen Pekerjaan, Daerah Sekitar dan Wilayah bertanggung jawab mempersiapkan program karantina hotel dan mengontrak hotel dan keamanan.
Mikakos mengatakan respons beragam lembaga berarti ada "terlalu banyak juru masak yang merusak sup".
"Menjadi jelas bagi saya kalau DHHS tidak memiliki pengungkit kontraktual dengan hotel maupun kontraktor keamanan dan ini adalah kelemahan penting dari bagaimana program ini disusun," sebutnya dalam pernyataan.
Pada akhir Juni, tanggung jawab program ini dialihkan ke Departemen Kehakiman.
Melihat apa yang dia ketahu sekarang, Mikakos mengatakan dia tidak akan mendukung penggunaan keamanan swasta pada program itu.
"Dalam pandangan saya, tidak ada tenaga kerja yang paling paling jitu untuk merespons risiko virus yang sangat menular, tapi ada risiko yang tidak bisa diterima dalam pemakaian tenaga kerja yang tidak terlatih dan kasual, seperti yang sedang kita lihat pada sektor perawatan lansia swasta," kata dia.
Dia mengatakan virus corona sangat menular bahkan tenaga kesehatan dengan peralatan pelindung diri (PPD) tingkat tinggi bisa tertular virus.
"Seperti halnya dokter dari ADF yang bekerja pada lokasi tes memakai PPD, begitu pula anggota Kepolisian Victoria yang mengenakan APD," kata Mikakos.
Mikakos mengajukan pembuktian sebelum penyelidikan berlanjut.
Menteri Utama Daniel Andrews akan hadir pada Jumat petang dalam pekan akhir dengar pendapat publik.