Obat-obatan yang Digunakan untuk Pengobatan COVID-19 di Australia

Obat oral lagevrio dan paxlovid digunakan untuk pengobatan COVID-19 di Australia.

A supplied image of ICU Registered Nurse Shaunagh Whelan (left) caring for a COVID-19 positive patient in the ICU of St Vincents Hospital in Sydney, Tuesday, July 13, 2021. (AAP Image/Supplied by Kate Geraghty/SMH/St Vincents Hospital) NO ARCHIVING, EDITO

Private Health Insurance premiums are set to raise this year. Source: AAP Image/Supplied by Kate Geraghty/SMH/St Vincents Hospital

Beberapa pengobatan sedang dikembangkan untuk mengobati COVID-19. Termasuk di dalamnya seperti obat anti-inflamasi dan antivirus serta pengobatan antibodi.

Sementara obat-obatan anti-inflamasi mencegah sistem kekebalan agar tidak bereaksi berlebihan terhadap virus, obat antivirus mencegah virus ini agar tidak berkembang biak di dalam tubuh.

Pengobatan antibodi mencegah virus agar tidak menyerang sel dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Paxlovid Pfizer oral antiviral anticovid in tablets.
Paxlovid Pfizer oral antiviral anticovid in tablets. Source: AAP

Jenis obat apa yang tersedia bagi mereka yang menderita COVID-19 di Australia?

 di Australia menilai keamanan dan kemanjuran pengobatan COVID-19 sebelum memberikan persetujuan sementara bagi obat untuk dapat digunakan di negara ini.

TGA telah menyetujui molnupiravir (Lagevrio) dan nirmatrelvir + ritonavir (Paxlovid) serta remdesivir (Veklury) sebagai pengobatan antivirus.

Obat ini tampak menghentikan virus SARS-CoV-2 agar tidak berreplikasi dan menyebabkan penyakit parah.
Paxlovid, a Pfizer's coronavirus disease (COVID-19) pill.
Paxlovid, a Pfizer's coronavirus disease (COVID-19) pill. EPA/PFIZER INC. Source: PFIZER INC.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan Australia, Michael Kidd, mengatakan obat oral lagevrio dan paxlovid tersedia melalui Pharmaceutical Benefit Scheme (PBS).

Profesor Kidd mengatakan mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander berusia 50 tahun ke atas dapat mengakses obat ini jika mereka memiliki setidaknya dua faktor risiko.

Selain itu, orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh tingkat sedang hingga berat yang berusia 18 tahun ke atas dapat menggunakan obat ini.

"Warga perlu memiliki hasil tes RT-PCR atau RAT positif agar dokter umum (GP) mereka dapat menuliskan resep untuk lageviro dan paxlovid," ujar Profesor Kidd.
These treatments help people from becoming seriously ill from COVID-19 and help to keep them out of hospitals. These treatments can be life-saving
Profesor Kidd menyarankan agar orang memulai pengobatan dalam waktu lima hari setelah memiliki gejala.
Earlier the people can start the treatment, the better
Faktor-faktor risiko meliputi:

  1. Tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian (satu dosis)
  2. Mereka yang tinggal di panti jompo residensial atau perawatan disabilitas
  3. Orang yang berusia 75 tahun ke atas
  4. Orang yang memiliki kondisi gangguan pernapasan (seperti misalnya asma sedang hingga parah yang memerlukan terapi steroid, atau penyakit saluran napas obstruktif) atau kondisi neurologis (seperti stroke atau dementia) 
  5. Orang yang menderita diabetes tipe I dan II yang membutuhkan pengobatan
  6. Orang yang menderita gagal jantung congestive
  7. Orang yang obesitas dengan BMI (Body Mass Index) lebih dari 30
  8. Orang dengan gagal ginjal, orang dengan sirosis dan mereka yang memiliki penyakit hati
Orang yang kekebalan tubuhnya terganggu (immunocompromised) berusia 18 tahun ke atas, meliputi:

  1. Orang yang memiliki kanker aktif (terutama limfoma, leukemia, multiple myeloma dan sindrom myelodysplastic)
  2. Mereka yang menjalani transplantasi organ atau baru-baru ini melakukan tranplantasi sumsum tulang
  3. Orang dengan HIV AIDS
  4. Orang yang menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk kanker
  5. Orang yang menggunakan obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh
  6. Orang yang memiliki down syndrome
  7. Orang dengan disabilitas intelektual dan fisik yang parah yang membutuhkan perawatan residensial
  8. Orang yang menderita cerebral palsy, thalassemia, dan gangguan hemoglobin lainnya dengan penyakit sickle cell dan penyakit jantung bawaan
Profesor Kidd mengatakan dokter umum perlu meninjau semua obat yang sedang digunakan oleh seseorang sebelum meresepkan obat antivirus ini, terutama paxlovid.

"Paxlovid tidak dapat digunakan jika orang tersebut sedang menggunakan satu pengobatan atau lebih. Obat ini tidak dapat digunakan jika orang tersebut memiliki penyakit ginjal atau hati yang parah, sedang hamil atau menyusui, dan aktif secara seksual pada usia subur. Penting bahwa Anda menggunakan kontrasepsi saat menggunakan obat ini," katanya.

Remdesivir hanya tersedia bagi warga Australia yang sakit parah yang membutuhkan oksigen atau bantuan bernapas tingkat tinggi.

Meski demikian, penelitian yang didanai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini di  menunjukkan remdesivir tidak memiliki efek signifikan pada pasien COVID-19 yang sudah menggunakan ventilasi. Obat ini memiliki efek kecil dalam mencegah kematian atau progresi untuk ventilasi (atau keduanya) diantara pasien rawat inap lainnya.

Pengobatan antibodi monoklonal melibatkan protein buatan laboratorium yang meniru sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan virus berbahaya, termasuk virus corona.

TGA telah memberikan ijin sementara untuk 500 mg  (Xevudy) sebagai infus intravena bagi orang berusia 12 tahun ke atas dan dengan berat setidaknya 40 kg. Mereka tidak membutuhkan oksigen dan memiliki risiko yang meningkat untuk menjalani rawat inap atau bahkan kematian.

TGA sedang meninjau aplikasi dari produsen obat GlaxoSmithKline untuk dosis  yang lebih tinggi bagi orang yang diduga terinfeksi keturunan Omicron BA.2.

Keturunan dari varian BA.2 ini, yang juga dikenal sebagai Omicron versi siluman, saat ini mendominasi Australia dan negara-negara lain.

Namun Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (USFDA), mencabut otorisasinya atas sotrovimab pada 5 April.

Pengobatan lain yang mendapatkan persetujuan sementara dari TGA termasuk juga casirivimab + imdevimab (Ronapreve), tocilizumab (Actemra), regdanvimab (Regkirona) serta tixagevimab dan cilgavimab (Evusheld).

TGA mengatakan antibiotik dan obat-obatan seperti ivermectin dan hydroxychloroquine tidak efektif melawan virus yang menyebabkan COVID-19 dan tidak disetujui untuk pengobatan di Australia.

Jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut, segera hubungi layanan darurat 000 dan beri tahu operator telepon bahwa sebelumnya Anda telah didiagnosis dengan COVID-19.

  • sesak napas atau kesulitan bernapas yang parah
  • nyeri atau tekanan di dada yang parah
  • demam, baik itu baru atau yang muncul kembali
  • memburuknya kemampuan untuk berkonsentrasi dan meningkatnya kebingungan
  • kesulitan untuk bangun
Jika Anda mengalami gejala lain setelah pulih dari COVID-19, hubungi dokter umum Anda atau penyedia layanan kesehatan lainnya (sumber: Healthdirect).

SBS berkomitmen untuk menyampaikan perkembangan informasi terkait COVID-19 kepada komunitas multikultural dan multibahasa di Australia. Jagalah keselamatan dan ikuti informasi terbaru dengan mengunjungi 



Share
Published 12 May 2022 1:34am
Updated 12 May 2022 1:37am
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends