Freddie Salim tidak pernah mengira dirinya akan berada di dapur RSL. Tapi letika ide restoran terbarunya sejalan dengan visi Dean Thomas, yang memberinya jalan ke Canterbury-Hurlstone Park RSL, ia menyadari itu adalah kesempatan yang belum dimanfaatkannya.
"Saya tidak pernah mengira akan bekerja di RSL," kata Salim, "tapi Canterbury sudah berubah. Masih banyak keluarga muda yang pindah ke daerah itu."

Ex-longrain chef Freddie Salim has his mum to thank for many of his recipes. Source: Nu Bambu

Salim's favourites are the curries: Cape Grim steak, or a vegetarian version. Source: Nu Bambu
Salim berasal dari Bandar Lampung, di ujung selatan Sumatra. Selama berabad-abad, daerah itu adalah tempat tersohor di jalur rempah-rempah dan budaya makanan yang beragam yang masih ada sampai sekarang.
"Ibu dan bibi saya mengelola sebuah restoran bersama dan saya dibesarkan dengan mencoba berbagai rasa setiap minggu," katanya. "Saya disuruh pergi keluar dan bermain, tapi saya akan selalu kembali ke dapur untuk membantu keluarga saya."
Setelah tiba di Australia dan menyelesaikan sekolah perhotelan, pekerjaan pertama Salim adalah bekerja di restoran Italia. Kemudian Sokyo dan Newport Arms melengkapi keahliannya, tapi baru pada saat berada di salah satu restoran Thailand yang paling ikonis di Thailand, dia menemukan keahliannya.
"Titik balik dalam karir saya adalah mengembangkan rasa saya dengan legenda di Longrain," kata Salim. "Tiga setengah tahun di sana memperkuat hasrat saya untuk rasa masakan Asia."
Masakan yang paling baik di Nu Bambu terlihat di tartare daging sapi: Steak Cape Grim dengan kuning telur burung puyuh, kecap asap, ketumbar asin, serai dan cabai. "Ini adalah masakan campuran rasa Jepang dan Thailand," katanya.

Nu Bambu’s beef tartare: Cape Grim steak Source: Nu Bambu
Disana juga ada masakan sentuhan rasa Cina, dimana sorotannya jatuh pada bao - roti kukus diisi dengan ayam goreng, ikan gemfish (atau dory, tergantung pada hari), daging babi panggang atau tahu garam lada asam.
Anda bisa mendapatkan masakan rasa Bandar Lumpang melalui ayam bumbu kuning - yang dibuat dari sambal resep dari ibunya sendiri.
Kemudian yang tak terduga, ada masakan campuran Amerika Latin-Amerika dalam bentuk salmon ceviche dengan ketumbar kelapa, mint dan saus sampingan nahm jim merah.
Masakan favorit Salim adalah kare: daging sapi (Cape Grim steak, crispy eschalot dan jahe liar) atau sayuran (labu, kembang kol dan basil Thailand).
"Rusuk daging sapi pendek adalah intinya," kata Salim. "Dimasak dan direbus dua kali selama tiga sampai empat jam." Ribs disajikan dengan saus ikan manis dan timun. Dan seperti semua bahan lainnya di sini semuanya segar, bersumber secara lokal dan dibuat di rumah".
Untuk sesuatu yang lebih spesial, Lobster Champagne yang dipanggang di atas arang kelapa dan disajikan dengan sambal mentega.
Co-manager Jackson Sobb (Riley Street Garage, Rockpool and Spice Temple) membuat minuman sodanya sendiri, menjual bir Asia dan menyajikan daftar anggur dengan beberapa pilihan yang kuat. Dia merekomendasikan Grace Gris Koshu dari Jepang.
"Anggur ini sangat lezat, Anda akan ingin saya memesankan satu kotak untuk Anda ," katanya. Untuk minuman Koktail, yang menonjol adalah delima bulan pahit dan molase-berat.
Untuk hidangan penutup, Anda tidak melewatkan egg tart. "Ini resep khusus ibuku. Saat saya tumbuh dewasa, selalu ada di lemari es. Saya menganggapnya sepele saja saat itu, saya baru menyadarainya setelah saya pindah ke Australia".
Banyak resep Salim berasal dari ibunya, yang sampai saat ini masih menjalankan sebuah kantin di Sumatera.
"Saya akan segera membawanya ke Australia. Saya ingin dia menikmati masakan yang terinspirasi dari masakannya, di sini. "

Source: Nu Bambu
Canterbury-Hurlstone Park RSL: 20–26 Canterbury Road, Hurlstone Park NSW
Mon - Thur 5:30pm - 10pm; Fri - Sat 11:30pm - 3:30pm and 5:30pm - 11pm; Sun 11:30pm - 3:30pm and 5:30pm - 10pm