Selandia Baru telah mencapai tonggak sejarah besar dalam usaha menangani virus corona dengan 100 hari tanpa penularan di masyarakat.
Perdana Menteri Jacinda Ardern pada rangkaian kampanye menuju pemungutan suara 19 September menyambut pencapaian signifikan itu tapi mengingatkan orang Selandia Baru kalau itu tidak akan mencegah kemunculan wabah di masa depan.
"Saya tidak yakin kalau ada negara lain yang mengalami wabah COVID, mencapai posisi kita, dan mempertahankannya tidak masuk perbatasan kita dalam waktu sejauh itu," katanya pada hari Minggu.
"Tapi itu sebenarnya tidak mengurangi risiko sedikit pun.
"Ini pekerjaan setiap hari selama kita terus ada di dunia dimana pandemi ini berkembang.
"Kita masih harus menjaga perbatasan dengan sangat hati-hati ... kita masih harus waspada."
Bebas dari pembatasan COVID untuk pergerakan dan berkumpul selama dua bulan, kehidupan telah kembali normal bagi orang Selandia Baru, di luar pengawasan perbatasan yang ketat.
Ardern dinilai sangat berhasil oleh orang Selandia Baru dalam penyikapan terhadap pandemi, dan mendapat popularitas tinggi setelah pembatasan yang berat namun berhasil yang menghapuskan COVID-19 sehingga ekonomi domestik bisa dibuka kembali.
Politisi berusia 40 tahun itu menghabiskan paginya di daerah pemilihannya di Mount Albert, mengunjungi pasar pertanian dan berbicara dengan orang yang berbelanja.
Pemimpin Partai Buruh itu mengatakan "sangat membesarkan hati mendengar bisnis kembali naik" kepada pemilik kios, menekankan "kejelian" sektor usaha yang telah mengubah aktivitas mereka karena pandemi.
New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern campaigns at Grey Lynn Farmers Market in her Auckland electorate of Mount Albert. Source: AAP
Pada peluncurkan kampanye pada haru Sabtu, dia mengingatkan pemilih yang akan menghadapi "kampanye pemilihan COVID" berputar di sekitar ekonomi negara yang merosot.
Mengakui rencana sebelumnya telah dibuang, Ardern mengatakan enam pekan kampanye semuanya akan tentang COVID sepanjang waktu.
"Tidak ada yang mau jadinya seperti ini," kata dia.
"Ini lebih pada penerimaan yang alami, begitulah yang akan terjadi.
"Tentu saja kami punya rencana untuk setiap kampanye pemulihan tapi realitasnya ini adalah tantangan terbesar yang akan dihadapi Selandia Baru beberapa dekade mendatang.
"Benar kami akan bicara tentang rencana untuk menanggapi, memulihkan dan membangun kembali."
Partai Buruh meluncurkan kebijakan kampanye pada Sabtu dengan skema senilai $NZ311 juta ($A287 juta) yang akan memberikan bonus pada pelaku usaha yang mempekerjakan orang Selandia Baru.
