Penelitian menunjukkan bahwa sekali pakai "lebih mengkhawatirkan daripada tas plastik". Jika tidak dibuang dengan cara yang benar, masker ini akan terkumpul di sistem air tawar dan juga lautan seperti halnya sampah lainnya.
Para pemerhati lingkungan telah menyampaikan kekhawatiran bahwa masker ini dapat menyebabkan timbunan sampah di daratan dan juga lautan bahkan jauh sebelum pandemi COVID-19 terjadi dua tahun yang lalu.
Sebuah baru-baru ini menunjukkan bahwa sekitar 129 miliar masker digunakan di dunia dan dibuang setiap bulannya - hampir tiga juta per menit.

A man guides a raft through a polluted canal littered with plastic bags and other garbage, in Mumbai, India. (AP Photo/Rafiq Maqbool) Source: AP
Dampaknya bagi llingkungan
Studi tersebut mengatakan bahwa sebagian besar masker wajah sekali pakai terbuat dari mikrofiber plastik, yang dapat bertahan di lingkungan selama beberapa dekade dan bahkan ratusan tahun.
"Dengan bertambahnya jumlah laporan tentang pembuangan masker yang tidak benar, sangatlah penting untuk mengenali potensi ancaman lingkungan ini dan mencegahnya agar tidak menjadi masalah seperti plastik," para peneliti memperingatkan.
Masker yang dibuang secara tidak aman menimbulkan ancaman langsung bagi manusia dan hewan. Masker ini berpotensi menyebarkan virus corona atau penyakit lain bagi para pengumpul sampah dan pemulung.
mengklaim virus tersebut dapat bertahan hidup pada masker bedah plastik selama beberapa hari dalam kondisi tertentu.
Masker yang ramah lingkungan
Sebuah di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa masker dapat membantu mengurangi 75 persen sampah dan biaya terkait lingkungan.
Masker ini dapat menghentikan partikel virus seefektif masker N95 sekali pakai, yang sangat diminati oleh petugas kesehatan dan warga biasa.
Studi tersebut menyalahkan pandemi karena menghasilkan hingga 7.200 ton limbah medis setiap harinya, yangmana sebagian besar adalah masker sekali pakai.

A N95 mask is seen on the sidewalk next to corona beer bottle caps outside a Medical Centre. Source: AAP
Para ahli lingkungan menyarankan:
- Gunakan masker yang dapat dipakai kembali, tanpa filter sekali pakai. Cuci dengan mesin cuci secara teratur dan ikuti instruksi untuk bahan tersebut.
- Bawalah masker yang dapat dipakai kembali sebagai cadangan.
- Buang masker bekas pakai ke tempat sampah bertutup di rumah.
- Jangan mendaur ulang masker sekali pakai karena dapat berpotensi menular bagi pengumpul sampah.
- Apa pun yang Anda lakukan, jangan buang sampah sembarangan.