‘Mendekatkan Diri dengan Keluarga Tercinta’: Mengapa Umat Muslim Indonesia Berziarah ke Makam selama Ramadhan

Salah satu kebiasaan unik umat Islam di Indonesia adalah tradisi berziarah ke makam anggota keluarga yang telah wafat pada bulan suci Ramadan hingga Idul Fitri.

INDONESIA RAMADAN

Beberapa kerabat berdoa disebelah makam keluarga mereka saat berziarah. Source: EPA / ADI WEDA/EPA/AAP Image

Key Points
  • Tradisi ziarah makam di Indonesia membedakan bentuk ibadah Islam dengan agama lain.
  • Keluarga mengunjungi makam keluarga sebagai cara untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang telah meninggal.
  • Membersihan dan merapikan kuburan juga dapat dilakukan ketika berziarah
Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Sekitar 231 juta atau sebesar 86.7% dari seluruh populasinya beragama islam.

Maka dari itu, Ramadhan dan Idul Fitri adalah momen yang sangat dinantikan umat muslim Indonesia . Tidak hanya sebagai momen untuk memperbanyak pahala, tetapi juga momen mendekatkan diri dengan keluarga.

Banyak kegiatan dilakukan seperti sahur bersama keluarga, buka puasa bersama teman-teman atau kolega, hingga Shalat Tarawih berjamaah.

Keluarga juga berziarah ke makam orang-orang yang mereka cintai selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Di tanah air (Indonesia) Ramadhan itu bukan ibadah individual, tetapi ibadah berjamaah. Jadi, sahur Bersama keluarga sampai buka puasa Bersama, sampai tarawih berjamaah, dan seterusnya. Ada rasa kehilangan ketika keluarga kita, orang tua kita sudah tidak ada.
Nadirsyah Hosen, Dosen hukum Monash University

Tradisi Berziarah ke makam di Indonesia

Achmad Munjid dari Mardliyyah Islamic Centre, Universitas Gajah Mada, Indonesia, mengatakan bahwa tradisi berziarah ke makam di Indonesia sudah dilakukan sebelum penyebaran islam masuk ke Indonesia.

Bapak Munjid mengatakan ketika islam masuk ke Indonesia, tradisi itu tetap dipertahankan. Namun prakteknya dipengaruhi dan ditentukan oleh ajaran Islam.

Istiari Widodo, seorang ustadz dari Indonesian Muslim Community of Victoria, mengatakan bahwa penerapan ajaran agama tidak akan lepas dari budaya-budaya lokal yang berperan dalam membentuk pola masarakat secara sosiologis.

Di beberapa daerah, kegiatan berziarah makam menjelang Ramadhan memiliki istilah dan rangkaian kegiatannya masing-masing.

Di wilayah Jawa Barat disebut Munggahan. Sementara di Jogjakarta, tradisi mengunjungi pemakaman disebut sebagai Ruwahan, dan di masyarakat Jawa dikenal sebagai Nyadran.

Dalam tradisi Nyadran, selain berziarah, para warga juga gotong royong membersihkan pemakaman. Setelah itu warga makan bersama di masjid atau rumah kepala desa.

epaselect INDONESIA RAMADAN
Warga desa di Indonesia membawa wadah makan yang disebut 'tenongan' ketika mereka berkunjung ke makam keluarga mereka selama tradisi 'Nyadran' menjelang Ramadhan di Cepogo, Boyolali, Jawa Barat, Indonesia, 08 Mei 2018. Source: EPA / ALI LUTFI/EPA/AAP Image

Mengapa perlu mengunjungi makam?

Bapak Munjid mengatakan bahwa orang-orang mengunjungi makam untuk mendoakan keluarga mereka yang sudah wafat.

Dia juga menjelaskan mengunjungi makam keluarga juga bertujuan untuk merawat sejarah keluarga. Semakin tradisi berziarah dipertahankan, maka kita akan semakin memahami silsilah keluarga.
Sebuah keluarga sedang berziarah ke makam keluarga mereka yang telah wafat.
Sebuah keluarga sedang berziarah ke makam keluarga mereka yang telah wafat. Source: Supplied / Dilail Abimanyu
“Dan karena itu kita menyadari siapa kita dan kita belajar dari sejarah leluhur-leluhur kita itu sesuatu yang sangat positif. Khususnya lebaran itu kan suasana gembira. Karena suasana gembira, kita ingin berbagi, kita ingin mengenang, kita faham darimana kita berasal, kita berterima kasih kepada orang tua kita dengan mendoakan.” kata Bapak Munjid

Mengapa berziarah ke makam adalah tradisi yang baik?

Dosen hukum Monash University, Nadirsyah Hosen atau yang biasa disapa Gus Nadir, memandang tradisi berziarah ke makam di Indonesia merupakan suatu tradisi yang baik, karena kegiatan tersebut bisa mengingatkan manusia tentang kematian.
Untuk mengingatkan bahwa kehidupan akhirat itu akan ada, saat kita berziarah kita melihat akhir dalam kehidupan kita seperti apa.
Istiari Widodo, Indonesian Muslim Community of Victoria
Dia melihat banyak orang yang telah kehilangan keluarga mereka sudah jarang berziarah makam orang-orang yang mereka cintai, sehingga makam tersebut penuh dengan semak belukar.

Maka dari itu Gus Nadir megatakan dengan mengunjungi makam keluarga setahun sekali pada bulan Ramadhan atau Idul Fitri, kita bisa mendoakan keluarga kita sekaligus membersihkan makam mereka.

Ahcmad Munjid mengatakan tradisi berziarah ke makam saat Idul fitri, merupakan salah satu bentuk hubungan horizontal antar sesama manusia dan leluhur yang bertujuan sebagai sarana untuk menyempurnakan hubungan secara vertical dengan tuhan.

Dengarkan setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore. Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.

Share
Published 11 April 2023 12:15pm
Updated 14 April 2023 3:27pm
By Dilail Abimanyu
Source: SBS


Share this with family and friends