Latest

Biro Statistik Australia: Pekerjaan Bidang Pariwisata Kembali ke Tingkat sebelum Pandemi

Perkembangan mingguan terbaru tentang COVID-19 di Australia.

2019 SYDNEY NYE FIREWORKS

German tourists pose for photographs at the Sydney Harbour Bridge. (file) Source: AAP / CITY OF SYDNEY - LUKAS COCH/AAPIMAGE

Poin utama
  • Kasus COVID baru mingguan terus meningkat di New South Wales (NSW).
  • Studi: Konsumsi nikotin Australia tumbuh 30 persen saat tahap awal pandemi.
  • Peneliti UNSW: Denda yang dijatuhkan selama gelombang delta di NSW pada tahun 2021 lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Data terbaru dari Biro Statistik Australia menunjukkan pekerjaan bidang pariwisata hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi.

"Pemulihan untuk pria lebih tinggi daripada wanita. Pekerjaan yang dipegang pria telah pulih hingga 92,7 persen dari level pada 2019 dibandingkan dengan pekerjaan yang dipegang wanita sebesar 86,7 persen," menurut laporan itu.

Kepala biadang statistik pariwisata ABS, Jonathon Khoo, mengatakan pekerjaan yang terkait dengan wisatawan menunjukkan pemulihan paling signifikan.

“Namun, sektor pendidikan dan pelatihan mengalami pemulihan pekerjaan jauh lebih lambat selama pandemi,” ujarnya.
Pada hari Jumat, New South Wales melaporkan 8.905 kasus COVID baru mingguan dibandingkan dengan 7.871 kasus pada minggu lalu.

Victoria juga melaporkan peningkatan kasus mingguan. Kasus bertambah dari 3.319 menjadi 3.960 pada pekan ini.

Sebuah studi baru oleh University of Sydney dan Duke University di AS mendapati bahwa penderita kanker menderita "stres yang cukup besar selama pandemi karena aturan ketat yang mencegah anggota keluarga, orang yang mendukung, atau pengasuh informal untuk ikut menemani saat janji temu dan perawatan."

Studi menganjurkan perencanaan untuk pandemi berikutnya dan penggunaan teknologi yang lebih baik untuk menyertakan pendukung saat melakukan janji temu.
Para peneliti di University of Queensland mengatakan konsumsi nikotin di Australia tumbuh sebesar 30 persen selama tahap awal pandemi.

Associate Professor Phong Thai mengatakan konsumsi tembakau dan nikotin telah menurun di Australia, tetapi pandemi COVID-19 mungkin untuk sementara mengganggu tren tersebut.

Para peneliti di UNSW Sydney mengatakan denda yang dijatuhkan selama gelombang delta di New South Wales pada tahun 2021 "lebih merugikan daripada menguntungkan."

"Ini adalah yang pertama dari dua konsekuensi utama yang muncul dari penjatuhan denda ini - yakni utang yang terus memiliki efek hukuman pada kehidupan seseorang," kata peneliti utama Profesor Luke McNamara.

"Konsekuensi kedua adalah rusaknya hubungan polisi-masyarakat di bagian-bagian negara bagian yang mengalami bentuk pemolisian dan pemberitahuan hukuman yang paling intens.

"Tindakan yang diambil oleh para pengambil kebijakan untuk mengkriminalkan ketidakpatuhan terhadap denda COVID-19 kurang pertimbangan, dan masyarakat dihukum bukannya dididik," tambah Prof McNamxara.
Pimpinan Teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Maria Van Kerkhove, mengatakan penting untuk memahami asal-usul virus COVID-19.

"Memahami bagaimana pandemi ini berawal tetap sangat penting tidak hanya untuk situasi kita saat ini tetapi juga untuk lebih siap dan untuk mencegah epidemi dan pandemi di masa depan," kata Dr Kerkhove.

"Saat ini, kami tidak memiliki data untuk menyimpulkan bagaimana pandemi ini dimulai."

Ada penurunan 40 persen dalam kasus COVID global (4,1 juta) dan penurunan kematian 57 persen (28.000) dalam 28 hari terakhir dibandingkan dengan 28 hari sebelumnya, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia dalam laporan terbarunya pada 16 Maret.

AS, Jepang, Cina, Rusia, dan Jerman melaporkan kasus COVID tertinggi pada tingkat negara.


Temukan klinik Long COVID:
Temukan klinik uji COVID-19:

Daftarkan hasil tes RAT Anda, jika positif, di sini:

Sebelum Anda bepergian ke luar negeri,

Berikut ini beberapa bantuan untuk mengetahui .

Baca informasi seputar COVID-19 dalam Bahasa Indonesia di .



Dengarkan 
setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di 
dan jangan lewatkan kami.

Share
Published 17 March 2023 2:16pm
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends