New South Wales mencatat penurunan kasus baru dari COVID-19 selama akhir pekan. Negara bagian ini melaporkan 13.468 kasus pada hari Senin, dibandingkan dengan 15.683 kasus pada hari Minggu dan 17.597 kasus pada hari Sabtu.
Pada hari Senin, Kepala Dinas Kesehatan Victoria - Brett Sutto - menuliskan di twitter bahwa pelajar yang telah divaksinasi ganda di negara bagian itu 60 persen lebih kecil kemungkinannya untuk tertular COVID dibandingkan dengan pelajar yang tidak divaksinasi. Pelajar yang mendapat tiga dosis vaksin, 67 persen lebih kecil kemungkinannya terkena infeksi.
Komisi Pemilihan Australia (AEC) telah mengumumkan beberapa langkah aman COVID-19 menjelang pemilihan federal pada 21 Mei.
AEC mengatakan layanan pemungutan suara terbuka bagi semua warga Australia yang terdaftar, terlepas dari status vaksinasi mereka.
Badan pemilihan tertinggi di Australia itu mengatakan pihaknya tidak memiliki wewenang untuk memeriksa status vaksinasi peserta politik yang berkampanye atau pun yang mengawasi, tetapi pekerja sementara untuk pemilihan ini perlu menerima vaksin COVID-19 sebagai syarat mendapatkan pekerjaan itu.
Tim pemungutan suara mobile dari AEC tidak mungkin mengunjungi semua fasilitas perawatan lanjut usia atau rumah sakit karena lebih tingginya risiko COVID-19 di tempat-tempat ini. Penghuni dapat pergi ke pusat pemungutan suara terdekat atau melakukan pemungutan suara melalui pos.
Ikut memilih sifatnya adalah wajib di Australia.
AEC mengatakan para pemilih dapat mengalami penundaan di pusat-pusat pemungutan suara karena langkah aman COVID-19 yang diberlakukan.
Kepala AEC, Tom Rogers, menyampaikan pada bahwa mereka sedang mengusahakan adanya pilihan untuk pemungutan suara melalui telepon bagi mereka yang positif terkena COVID-19 pada pagi hari saat hari pemungutan suara, dan belum melakukan pemungutan melalui pos.
Australian Technical Group on Immunisation (ATAGI) mengatakan pihaknya akan terus meninjau bukti internasional terkait penggunaan dosis booster COVID-19 bagi anak-anak berusia 12-15 tahun.
ATAGI mengatakan mereka tidak merekomendasikan remaja usia 12-15 tahun untuk perlu menerima dosis booster vaksin COVID-19 Pfizer.
"Data saat ini menunjukkan bahwa penyakit serius yang berkaitan dengan COVID-19 sangatlah jarang terjadi pada remaja usia 12-15 tahun, khususnya setelah rangkaian vaksin primer untuk COVID-19 telah diterimakan," ungkap kelompok penasihat vaksin nasional Australia tersebut dalam sebuah .
Therapeutic Goods Administration (TGA) telah memberikan persetujuannya terkait penggunaan Pfizer untuk kelompok usia ini.
Pada awal tahun ini, ATAGI telah menyetujui dosis booster Pfizer untuk usia 16 dan 17 tahun.
ATAGI mengatakan pihaknya menganggap semua vaksin COVID-19 yang terdaftar di Australia untuk diberikan di bawah sedasi yang sadar dan lebih dalam.
Ketahui klinik untuk uji/tes COVID-19:
Daftarkan hasil tes antigen cepat (RAT) Anda di sini, jika positif:
Sebelum Anda bepergian ke luar negeri, .