Feature

Pemegang visa yang mungkin harus membayar vaksin COVID-19 di Australia

Australia akan memulai program vaksinasi COVID-19 bulan depan, yang akan disediakan secara gratis bagi warga negara Australia, penduduk tetap, dan sebagian besar pemegang visa. Namun, ada hampir 65.000 pemegang visa yang mungkin harus membayar.

Could businesses deny service to Australians who refuse the coronavirus vaccine?

Could businesses deny service to Australians who refuse the coronavirus vaccine? Source: Getty Images

Alessandra tinggal di Jakarta dengan suaminya Chris - seorang warga negara Australia - ketika pandemi virus corona mulai memukul Indonesia.

"Setelah hidup di Asia bertahun-tahun, kami telah berencana untuk pindah ke Australia untuk sementara; COVID-19 mempercepat segalanya," kata dia.


Poin penting

  • Vaksin COVID-19 akan tersedia gratis bagi warga negara Australia, penduduk tetap, dan sebagian besar pemegang visa.
  • Pemegang visa kunjungan, electronic travel authority, eVisitor dan visa Transit tidak termasuk yang mendapat vaksin gratis.
  • Departemen Kesehatan belum mengeluarkan pernyataan berapa biaya vaksin untuk pemegang visa yang dikecualikan dari penggratisan vaksin.

Pasangan ini masuk Australia pada April 2020, setelah penutupan perbatasan internasional. Kepulangan yang tergesa membuat Alessandra - berkewarganegaraan Italia - tidak bisa menunggu mendapatkan visa pasangan dan dia harus memakai visa kunjungan.

"Syukurnya suami saya orang Australia, saya mendapatkan visitor visa 600 untuk tiga bulan. Pada bulan Juli saya mengajukan lagi, dan sejak saya lolos pemeriksaan kesehatan, saya mendapat enam bulan lagi yang akan berakhir bulan Februari."

Bulan lalu dia mengajukan perpanjangan visa lagi untuk bisa tetap di Australia hingga Desember 2021 dan masih menunggu persetujuan.
Alessandra and Chris in Australia
Alessandra and Chris in Australia Source: Courtesy of Alessandra

Dia berharap ketika Australia mulai menyediakan vaksin, dia, seperti orang Australia lainnya, akan mendapatkan suntikan.

Di bawah kebijakan vaksinasi COVID-19 Australia, vaksin akan tersedia gratis bagi warga negara Australia, penduduk tetap, dan sebagian besar pemegang visa.

Mereka yang memegang visa subclass 600 (turis), subclass 771 (transit), 651 (eVisitor) dan 601 (Electronic Travel Authority) dikecualikan dari rencana vaksinasi, dan mungkin harus membayar untuk mendapat suntikan.

Berdasarkan statisitik Departemen Dalam Negeri, sekitar 69.000 orang saat ini memegang visa tersebut di Australia, termasuk Alessandra.

"Sebagai pasangan orang Australia, saya kira saya seharusnya dapat vaksin gratis karena ada perjanjian kesehatan timbal balik antara Australia dan Italia," kata Alessandra kepada SBS Italian.

Sebagai warga negara Italia, dia mendapat Medicare untuk enam bulan kunjungan di bawah perjanjian kesehatan timbal balik yang dijalin Australia dengan 11 negara lainnya. Dia berharap perlindungan Medicare akan diperpanjang ketika dia mendapat perpanjangan visa.

Namun ada lebih dari 65.000 orang dengan visa kunjungan dari negara yang tidak termasuk dalam perjanjian dengan Australia.

Rajesh Kumar, seorang warga negara India yang juga dengan visa kunjungan, mengatakan dia siap membayar untuk vaksin jika diharuskan.

"Bagusnya saya sekarang berada di Australia mengingat situasi di India dimana mungkin menghabiskan beberapa tahun untuk memvaksinasi semua penduduk. Saya tentu saja senang kalau masuk dalam program imunisasi seperti pemegang visa lainnya, tapi saya akan membayar untuk mendapat suntikan kalau harus begitu," kata dia.

"Saya berharap biayanya masuk akal."
Manufacture Of Australia's First COVID-19 Vaccine To Begin In Melbourne
CSL will manufacture 50 million doses of AstraZeneca-Oxford University COVID-19 vaccine in Australia. Source: Getty Images AsiaPac

Berapa biaya untuk mendapatkan vaksin?

The Australian Technical Advisory Group on Immunisation telah mengidentifikasi kelompok prioritas untuk vaksinasi. Kelompok ini adalah tenaga kesehatan dan perawatan lansia, tenaga pendukung disabilitas dan pekerja fasilitas karantina, kelompok dengan peningkatan risiko penyakit parah, termasuk orang Aborigin dan Kepulauan Selat Torres, orang lanjut usia dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Departemen Kesehatan tidak berkomentar tentang prioritas berdasarkan pemegang visa kunjungan dan biaya yang mungkin ditetapkan untuk mendapat vaksin. 

Berdasarkan laporan , Pfizer-BioNTech telah menetapkan harga dasar satu dosis vaksin AS$19,5 di Amerika Serikat, dimana setiap vaksin membutuhkan dua dosis. Satu dosis vaksi AstraZeneca dilaporkan berharga AS$3 - AS$4. 

Pemerintah Australia telah membeli 10 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang akan mendapat izin edar bulan ini. Mereka yang berada di kelompop prioritas akan mendapat vaksin ini. 

Pemerintah juga telah mengamankan 54 juta dosis vaksin Astra Zeneca dengan 3,8 juta dikirimkan awal tahun ini dan 50 juta akan dibuat di dalam negeri. 

Pemerintah Victoria sedang menyiapkan tanggal 15 Februari untuk meluncurkan vaksin Pfizer yang dianggap memiliki tingkat efikasi paling tinggi dan membentuk unit kesehatan publik baru yang akan memainkan peran penting dalam distribusi vaksin.

Berdasarkan laporan , Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial (DHHS) merencanakan fase pertama untuk mendistribusikan 15.000 dosis vaksin Pfizer per pekan, dengan pekerja dan penghuni rumah sakit, tenaga di fasilitas perawatan lansia, pekerja karantina dan perbatasan yang termasuk dalam barisan pertama untuk disuntik.

Fase kedua, akan dimulai pertengahan Maret, akan mengelola vaksin AstraZeneca yang tingkat efikasinya lebih rendah tapi lebih siap tersedia untuk populasi yang lebih luas.


Share
Published 17 January 2021 10:26am
Updated 17 January 2021 10:31am
By Francesca Valdinoci


Share this with family and friends