Australia Day, yang diperingati setiap tanggal 26 Januari, merupakan hari untuk merefleksikan apa makna menjadi orang Australia serta mengakui sejarah bangsa ini, baik itu .
Hari yang dipilih sebagai hari libur nasional ini disebut menandai peringatan datangnya Armada Pertama kapal Inggris di Port Jackson, New South Wales pada tahun 1788. Hari ini juga merupakan peringatan pengibaran bendera Britania Raya di Sydney Cove oleh Gubernur Arthur Phillip.
Menurut informasi dalam website Australia Day, peringatan ini semakin populer di masyarakat dengan tiga dari empat warga Australia yakin hari spesial ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar hari libur.
Thia Taylor, Gold Coaster yang telah tinggal selama lebih dari 20 tahun di Australia, tidak ragu menjawab bahwa Hari Australia identik dengan sosis gratis.

Source: Public domain
Tetapi tidak hanya itu.
Di saat periode kebakaran hutan parah yang terjadi di seluruh Australia tahun ini, ibu tiga anak ini terlibat dalam beberapa acara penggalangan dana untuk mengumpulkan donasi bagi para korban, termasuk melalui acara yang diorganisir oleh kelompoknya KICA (Kusuma Indonesia Community Australia).
KICA mengadakan acara 'Multicultural Day' pada 25 Januari, yang merayakan keragaman komunitas-komunitas yang ada di Australia dengan menampilkan pertunjukan seni dari berbagai budaya, dan juga digunakan sebagai momen penggalangan dana.
Thia mengatakan dirinya merasa menjadi bagian dari masyarakat Australia yang sudah seharusnya saling membantu.
"Kayaknya ini rumah saya gitu ya.. maksudnya future-nya di sini," ujarnya. "Karena anak-anak saya 'kan semuanya juga di sini. Kita hidup di sini, kita kerja di sini, kita akan tinggal di sini."
Lebih dari setengah warga Australia berpartisipasi dalam Hari Australia dengan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian, dewan kota setempat, kelompok masyarakat atau berkumpul bersama keluarga dan teman.

Source: Flickr/Les Haines/CC BY 2.0
Valeria Julianto setuju dengan yang terakhir. Dokter gigi yang tinggal di Sydney ini mengatakan bahwa ia selalu melewatkan Hari Australia dengan teman-teman terdekatnya.
"Yang selalu dilakukan [saat Hari Australia] biasanya beach, do get together with friends, makan lamington," ujarnya.
Valeria melepas kewarganegaraan Indonesianya pada tahun 2004, saat ia duduk di kelas 12. Ia mengatakan bahwa dirinya lebih merasa Australia sebagai rumahnya karena melewatkan masa dewasanya di negeri ini.
"Indonesia lebih ke sense of nostalgia ya.. karena keluarga besarku juga masih di sana," ujarnya.
Menyebut bahwa liburan, barbeque dan pantai sebagai hal-hal yang identik dengan Australia Day, Valeria mengatakan bahwa hari spesial ini juga merupakan perayaan tentang apa arti menjadi orang Australia.